Rabu, 29 November 2017

Pembeli selalu menjamur di akhir tahun, berat hewan ditentukan timbangan hewan agar lebih akurat

Hai,, artikel ini hanya sekedar berbagi ilmu pengetahuan yang kami kutip dari sumber terpercaya, kami memproduksi timbangan hewan ternak digital dan floor scale (timbangan lantai digital) untuk barang berat dengan kapasitas tinggi bahkan hingga 5 ton. Untuk informasi timbangan hewan dan floor scale kami dapat membantu via email bumata@gmail.com atau hubungi PT. Bumi Mataritama di 021-8613346 / kami bantu via whatsapp di 081310045708

Timbangan hewan digital menentukan “bobot sapi peternak di Pasar Hewan”

Dikutip dari Prokal.co, Bontang dimana pada saat-saat jelang mendekati hari raya Idul Adha terlihat dimana sejumlah pedagang hewan kurban bermunculan di Kota Taman, baik para pedagang yang memang kesehariannya berprofesi sebagai peternak maupun pedagang musiman. Mereka saling berlomba dalam mengais rezeki dalam momen dimana umat Islam dianjurkan menyembelih hewan kurban.
Seperti keterangan salah satu peternak yang dikenal dengan nama Muda’i misalnya, dia merupakan seorang pedagang yang sehari-harinya berdagang di Jalan KS.Tubun tak jauh dari lokasi Pasar Sementara Rawa Indah. Beliau mengungkapkan jika berdasarkan pengalamanya di tahun-tahun sebelumnya, penjualan akan mulai ramai sekitar 10 hari sebelum hari raya kurban.
Dan terkait soal harga, pak Muda’i menyebut jika harga hewan hewan kurban yang dia jual ditentukan berdasarkan timbangan hewan setelah dilakukan penimbangan, timbangan hewan yang digunakan merupakan khusus timbangan hewan ternak untuk sapi yang tentunya berbobot besar. Semakin besar bobot sapi ternaknya, maka harga jualpun semakin tinggi. Beberapa jenis sapi juga disediakan seperti Sapi Bali, Sapi Donggala, Sapi Prambon, dan Sapi Putih atau biasa disebut Sapi Jawa.

Soal kisaran harga sapi-sapi ini terhitung dari yang paling murah yaitu berkisar 14 Juta rupiah dengan sapi paling mahal seharga 22 Juta rupiah, dan beliau juga mengungkapkan jika di Bontang sapi yang paling banyak dicari adalah jenis Sapi Bali. Harga sapi Bali sendiri adalah berkisar  18 juta rupiah ungkapnnya.
Dia menyebut jika harga hewan kurban tahun ini masih sama seperti tahun lalu, pasalnya dalam menentukan harga jual pihaknya juga harus berpatokan pada harga daging yang ada di pasar. Sebagai bentuk pelayanan kepada pelanggan, pria yang sudah berdagang sapi selama 12 tahun ini menyebut “selama barang belum diterima pembeli maka masih dalam tanggungan penjual”.
Jika harga daging naik, otomatis harga sapi juga ikut naik. Untuk saat ini memang masih belum terlihat jika harga jual sapi mengalami kenaikan, saya sendiri pun setiap hari selain sebagai pedagang juga sebagai penjagal di Rumah Potong Hewan (RPH). Jadi tahu harga daging di pasaran karena setiap harinya distribusi daging di pasar induk di Bontang semuanya dipotong di RPH,” ujarnya.
Tidak jauh dari tempat dagangan Muda’i, Iqbal salah satu penjual kambing juga mengungkapkan hal yang sama. Dikatakanya jika penjualan baru akan ramai sekira seminggu sebelum hari raya, untuk harga kambing-kambingnya yang paling murah adalah berkisar 2 juta hingga 3,5 Juta rupiah. Semuanya saya datangkan dari Sulawesi,” tukasnya.
Sumber : bontang.prokal.co
*** Baca juga ***

Beberapa hal yang dikerjakan dokter hewan, jaga kebersihan timbangan hewan salah satunya

Hai,, artikel ini hanya sekedar berbagi ilmu pengetahuan yang kami kutip dari sumber terpercaya, kami memproduksi timbangan hewan ternak digital dan floor scale (timbangan lantai digital) untuk barang berat dengan kapasitas tinggi bahkan hingga 5 ton. Untuk informasi timbangan hewan dan floor scale kami dapat membantu via email bumata@gmail.com atau hubungi PT. Bumi Mataritama di 021-8613346 / kami bantu via whatsapp di 081310045708
Terlepas dari kontroversi yang pernah ada mengenai boleh tidaknya orang muslim menjadi dokter hewan, di bawah ini adalah hal yang perlu diketahui masyarakat lebih jauh mengenai tata laksana dokter hewan menjalankan pekerjaannya terutama bagi dokter hewan pet animal.
Mungkin bagi sebagian orang masih belum mengetahui lebih jelas jenis hewan apa sajakah yang dapat kita bawa ke klinik khusus hewan peliharaan yang kini cukup mudah kita temukan, jawabannya tentu adalah hewan peliharaan jinak seperti kucing, anjing, kelinci, ayam dan burung. Biasanya para pemilik hewan peliharaan datang ke klinik untuk melakukan pemeriksaan hewan baru maupun pemeriksaan rutin, termasuk pemberian vaksin hingga menginginkan pengobatan hewan mereka yang sakit.

Inilah tata cara dokter hewan bekerja dalam hal “higienitas memegang hewan dalam pemeriksaan dan perawatan”

Hal pertama yang perlu dilakukan oleh dokter hewan sebelum dan sesudah menangani hewan sehat atau sakit adalah harus mencuci tangan dengan air mengalir dengan penggunaan sabun antiseptik. Kemudian menggunakan sarung tangan (glove) maupun masker jika diperlukan, ini sangat diperlukan jika hewan yang diperiksa terduga menderita sakit yang bersifat zoonosis atau menular dari hewan ke manusia.
Dokter hewan juga diwajibkan dalam hal menjaga kebersihan meja periksa maupun peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan seperti stetoskop, termometer, timbangan hewan, maupun peralatan klinik lainnya dengan alkohol dan desinfektan.

Hal wajib bagi dokter hewan muslim agar “terhindar dari najis hewan tertentu”

Ada beberapa hal yang tentunya harus dibedakan dari segi penanganan bagi dokter muslim terutama jika dalam menangani hewan anjing, demi meminimalisir risiko terkena najis dari hewan tersebut dapat menghindari kontak secara langsung dengan penggunaan glove atau sarung tangan.
Setelah itu dengan menyempurnakan pembersihan melalui cara mensucikan diri dengan tanah, pasir atau debu 1 kali dan membasuh dengan air bersih mengalir 7 kali. Dokter hewan muslim juga mengenakan baju scrub dokter lengan panjang (baju periksa) dan memisahkan baju untuk beribadah.

Kesadaran pemilik hewan mengenai kesehatan & kesejahteraan hewan itu penting !

Jika melihat kesadaran para pemilik hewan yang sudah lebih baik dan perduli akan kesehatan serta kesejahteraan hewan mereka, disinilah dibutuhkan peran dokter hewan untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan hewan peliharaannya melalui cek rutin dan vaksinasi.
Hal ini didasari kesadaran pribadi bahwa dengan hewan peliharaan yang sehat maka orang yg memelihara hewan tersebut juga dapat hidup dengan sehat karena dapat terhindar dari resiko berbagai penularan penyakit zoonosis, disamping itu dengan memerhatikan kesejahteraan hewan adalah dengan bentuk tanggung jawab dan kasih sayang dari pemilik hewan itu sendiri.
Dengan menjaga sanitasi lingkungan rumah maupun kandang hewan agar senantiasa bersih tentunya dapat dilakukan dengan pembersihan rutin dan baiknya jika kita menggunakan desinfektan lingkungan, ini dapat menghilangkan bakteri yang dihasilkan dari kotoran hewan maupun yang terbawa dari lingkungan luar saat kita sedang asik mengajak hewan peliharaan berkeliling kemanapun.
Kita juga sangat diwajibkan sekali untuk mencuci tangan setelah berinteraksi dengan hewan terlebih sebelum makan, juga memperhatikan kebersihan hewan peliharaan dengan rutin dengan melakukan grooming meliputi memandikan, memotong kuku, membersihkan gigi & telinga dan merapikan bulu.
Hal lain yang perlu dilakukan dalam dalam mengurus hewan peliharaan adalah perlunya melakukan pengecekan kesehatan hewan secara rutin juga dengan memberikan obat dan vitamin secara berkala seperti obat cacing, vaksin rutin, multivitamin hingga makanan yang berkualitas. Membersihkan kandang setiap hari terutama bagi pemelihara kucing yang harus mengganti litter box setiap hari, mencuci tempat pakan dan minum hewan peliharaan setiap hari hingga memberikan ruang gerak yang cukup bagi hewan peliharaan untuk bermain, olahraga, dan jalan-jalan juga jangan sampai terabaikan.
Sumber : femina.co.id
*** Baca juga ***